Senin, 18 Oktober 2010

Adelin Yuanita

09220228


Perkembangan Ponsel di Indonesia

Sejarah Ponsel

Alat komunikasi yang sekarang digunakan hampir semua orang ini pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tahun 1973 (3 April 1973). Ide awalnya adalah Cooper menginginkan sebuah alat komunikasi yang kecil, dipasang di telinga, secara otomatis menghubungi nomor seseorang saat penggunanya berniat menghubungi nomor tersebut dan bisa dibawa kemana mana secara fleksibel.

Akan tetapi, dalam perkembangannya justru Amos E Joel Jr yang dapat mewujudkan ide Cooper. Dia adalah seorang pionir sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos inilah pengguna ponsel menjadi nyaman dan handphone bisa berkembang seperti sekarang.

Tentang Cooper

Seperti diketahui, Martin Cooper adalah orang yang pertama kali mempunyai ide menciptakan ponsel. Handset yang pertama kali di buat nya dengan bantuan tim Motorola seberat 2 kilogram. Saat itu ia tidak pernah membayangkan perangkat buatannya itu akan sukses di kemudian hari.

Pada awalnya sangat susah untuk memasukkan semua bahan ke dalam sebuah ponsel untuk kali pertama. Bahan yang sangat penting untuk ponsel pertama adalah baterai dengan berat empat sampai lima kali lipat dibanding handphone sekarang. Waktu hidup baterai hanya 20 menit. Hal ini tidak menjadi masalah karena penggunanya tidak akan menggunakan selama itu.


Tentang Amos Jol Jr

Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia (12 Maret 1918) diakui dunia sebagai pakar di bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai karier selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Selain sistem switching ponsel, yang dipatenkan dengan nomor 3.663.762, Joel juga ambil bagian dalam pengembangan Traffic Service Position System (TSPS) yang digunakan untuk mengotomatiskan pekerjaan operator telepon dan Automatic Intercept System (AIS) yang diciptakan untuk menangani panggilan ke nomor tak aktif secara otomatis.

Joel (yang tahun ini masuk dalam National Inventors Hall of Fame) tutup usia Sabtu, 25 Oktober, di rumahnya di Maplewood, New Jersey, dalam usia 90 tahun. Pengguna ponsel di seluruh dunia kini dapat merenungkan apa arti sumbangan Joel dalam peradaban seluler dewasa ini. Ini diungkapkan oleh Frank Vigilante, yang pernah menjadi salah seorang penyelia Joel di Bell Labs denagn kutipan “Tanpa penemuannya, tak akan ada orang yang melenggang sambil menelepon dengan ponselnya. Ia telah membuat bisnis (ponsel) terbentuk dan menjadi bisnis.”

Sejarah dan Perkembangan Ponsel di Indonesia

Pada tahun 70an negara-negara maju di Eropa telah menerapkan teknologi seluler untuk komunikasi. Sedangkan Indonesia baru menerapkan kecanggihan teknologi komunikasi ini belasan tahun kemudian. Di mulai pada tahun 1984 teknologi seluler pertama kali hadir di Indonesia dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT)

Di tahun 1985-1992 ponsel mulai beredar di Indonesia namun belum bisa di masukkan kedalam saku karena bentuknya yang besar dan panjang dengan berat rata-rata 430 gram. Harga ponselnya juga cukup mahal, sekitar 10 juta per unit.

Akhir 1993 PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM). Di mulai di dua pulau yaitu Pulau Batam dan Pulau Bintan. Di tahun 1994 PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia dengan mengawali kegiatan operasinya di Jakarta dan sekitarnya. Karena GSM menggunakan kartu SIM maka hal itu aman dari penggandaan dan penyadapan. Mutunya pun prima dan mempunyai jangkauan yang luas.

Seiring dengan perkembangan ponsel di Indonesia, operator seluler pun menjadi banyak bermunculan. Tahun 1995 proyek Telkom di Batam berlangsung sukses kemudian di lanjutkan ke provinsi-provinsi di Sumatra dan pada 26 Mei 1995 Telkomsel menjadi operator GSM nasional bersama Satelindo. Kemudian di Tahun 1996 Telkomsel dengan produk kartu Halo-nya sukses di Medan,Surabaya, Bandung dan Denpasar, kemudian masuk ke Jakarta. Beberapa tahun kemudian Telkomsel mengeluarkan produk kartu lainnya yaitu Simpati dan AS. Di penghujung tahun 1996 PT.Excelcomindo Pratama (Excelcom) berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator GSM ketiga di Indonesia. Setelah itu di tahun 1998 Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih layanan roaming. Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar Mentari dan sekarang berkembang dengan peluncuran produk IM3.

Selain untuk menelepon ponsel juga mempunyai layanan pesan singkat. Layanan ini mulai di perkenalkan pada tahun 2000 dan menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel karena sangat praktis dan murah biayanya. Di tahun ini pula PT.Indosat dan PT.Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional. Layanan seluler kedua BUMN itu kemudian beroperasi pada tanggal 1 Agustus tahun 2001. Babak baru bertelekomunikasi berlanjut di tahun 2003, yaitu dengan hadirnya Telkom Flexi yang mengusung teknologi CDMA 2000 1X, kemudian di belakang Flexi ada Esia dari Bakrie Telecom, Fren & Hepi dari Mobile8, Star One dari Indosat, Smart dari Lippo Telecom,dan terakhir Ceria dari Sampoerna Telecom.

Ponsel-ponsel yang masuk ke Indonesia sejalan dengan perkembangan operator operator seluler. Kehadiran ponsel di Indonesia dimulai dari generasi kedua sampai generasi yang sekarang banyak beredar di pasaran.

Ponsel Generasi Kedua

Ponsel generasi ini juga biasa disebut 2G hadir pada pertengahan 1990-an. Beroperasi pada jaringan GSM dengan menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Pada generasi ini sinyal analog telah di ubah dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital melengkapi ponsel dengan pesan suara, panggilan tunggu dan SMS.

Ponsel Generasi Ketiga

Ponsel generasi ini juga disebut 3G. Fiturnya memungkinkan operator jaringan untuk memberikan jangkauan yang lebih luas kepada para penggunanya termasuk internet dan Video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih mahal dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.

Ponsel Generasi Keempat

Ponsel generai ini juga disebut 4G. 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan babak baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro),CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dll. Sistem 4G berdasarkan keragaman jaringan IP,yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti video conferencing, game on-line, dan lainnya.


Seperti yang kita rasakan sekarang, ponsel sudah jauh berkembang. Bahkan bisa dikatakan sangat canggih. Ponsel yang awal diciptakan hanya untuk mempermudah komunikasi dokter dan staf rumah sakit kini digunakan oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai dewasa; kalangan atas sampai kalangan bawah. Ponsel pun berkembang fungsinya dari yang semula hanya alat komunikasi menjadi media hiburan. Karena canggih dan fleksibel, orang seakan tidak bisa lepas dari benda ini. Ponsel yang dimiliki pun berbeda beda, mulai dari ponsel yang standar sampai smartphone seperti Blackberry yang lagi musim saat ini. Bentuk ponsel pun berubah dari yang awalnya cukup besar dan berat menjadi seperti sekarang. Keypadnya pun bermacam-macam dari yang biasa, QWERTY, dan touch screen.

Sebagai media hiburan, ponsel memiliki fasilitas kamera dari resolusi rendah sampai resolusi tinggi, games, music, internet, video call, dan fasilitas canggih lainnya yang memudahkan penggunanya. Dengan adanya kamera dan internet pengguna bisa langsung mengupload foto ke situs yang mereka inginkan seperti situs jejaring sosial facebook dan twitter. Selain itu, dengan fasilitas Bluetooth pengguna bisa berbagi file seperti foto dan lagu ke pengguna lainnya. Kecanggihan lainnya, di mulai dari generasi 3G yang telah berkembang menjadi 4G orang dapat bertelepon sambil bertatap muka.

Sekarang, banyak orang yang menggunakan smartphone seperti blackberry dan smartphone lainnya seperti produk dari Nokia, Samsung, Ericcson. Tentu smartphone ini lebih canggih dari ponsel biasa yang sebenarnya juga sudah canggih.

Fasilitas smartphone bisa dikatakan hampir sama dengan PC / laptop. Pengguna pun semakin tidak bisa lepas dari ponselnya. Mungkin, mereka merasa tidak bisa melakukan apa-apa tanpa ponsel.

Kecanggihan ponsel seperti yang ada sekarang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh sang penemu, Cooper. Tapi seiring dengan berkembangnya teknologi para ilmuwan pun terus mengembangkan teknologi ponsel dari dulu sampai sekarang dan mungkin akan lebih canggih lagi di waktu mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar