Senin, 18 Oktober 2010

Anggun Siswi Arizona

Perkembangan Radio di Indonesia 

Pengertian Radio

Radio adalah alat untuk menyampaikan pernyataan umum (information) yang auditif melalui gelombang elektromagnetis/gelombang listrik frekuensi tinggi dan bekerja atas dasar prinsip getaran udara. Atau dapat diartikan juga radio merupakan nama untuk lapangan teknik arus listrik lemah yang memperhatikan transmisi (penyiaran) berita-berita dan lain-lain dengan tidak menggunakan kawat penghantar yakni tanpa menggunakan hubungan yang menghantarkan listrik atau stasiun pemancar dan stasiun penerima.

Radio merupakan salah satu contoh dari berbagai media yang berupa media elektronik yang dapat memberikan berbagai informasi kepada pendengar dapat berupa berita dan pengumuman tentang suatu kejadian atau peristiwa. Radio ini selain sebagai sumber berita juga dapat memberikan hiburan kepada para pendengar karena dalam era sekarang ini terdapat benyak sekali radio yang menyediakan stasiun untuk lagu-lagu anak bangsa dan ada juga dari bangsa lain. Dan untuk menyelaraskan misi-misi dari berbagai perusahaan stasiun itu mereke menyediakan suatu acara yang menyenangkan seperti talk show, lomba karaoke, dan beberapa kuis lainnya yang dapat mengundang para pendengar untuk tetap setia mendengarkan stasiun radio yang mereka gemari.

Awalnya Radio di Indonesia

Radio untuk pertama kalinya di Indonesia sekitar tahun 1920an adalah untuk kepentingan penjajah Belanda. Hubungan yang cepat antara negeri Belanda dengan daerah-daerah jajahannya seperti Hindia Belanda sangat diperlukan terutama untuk menyampaikan peraturan dan undang-undang serta berita-berita penting. Keperluan itu lebih mendesak lagi ketika pecah perang dunia pertema.

Sesudah perang Dunia 1 berakhir, berkembanglah apa yang dinamakan dengan "radio amatir" di Indonesia terutama di lingkungan golongan peminat teknik radio yang sebagian besar adalah orang-orang Belanda sehingga dapat megadakan hubungan dengan radio amatir di negara-negara lain sebagai komunikasi antar negara pada masa tersebut.

Semakin lama radio di Indosia berkembang lumayan pesat dan memiliki beberapa stasiun radio yaitu BRV (Bata viase Radio Vereniging) pada tahun 16 Juni 1925 , NIROM (Nederlands Idische Radio Omreod) pada tahun 1934. Jika awal kelahirannya,siaran-siaran radio bangsa Indonesia itu masih menggunakan istilah "ketimuran" untuk "Indonesia",maka SRI di Solo sudah terang-terangan mencantumkan perkataan "Indonesia" pada namanya. SRI (Siaran Radio Indonesia) yang berdiri pada tahun 1936 di Semarang.





RRI di Kemerdekaan Indonesia

RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri dengan didukung oleh 8500 karyawan.

RRI di daerah telah menyelenggarakan siaran dalam 3 program yaitu Programa I (yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan), Programa II (yang melayani masyarakat di perkotaan) dan Programa III (yang menyajikan Berita dan Informasi / News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6 programa yaitu programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan Informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran Pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa.

Selain itu peran RRI yang sangat penting adalah pada saat detik-detik kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi hari tepat pukul 19.00 teks proklamasi dibacakan secara bergantian dalam bahasa Indonesia oleh Jusuf Ronodipoero dan di terjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Suprapto. Penyiaran teks proklamasi tersebut melalui Radio Jakarta berlangsung berkali-kali selama 15 menit dan pembacaan yang sama dilakukan juga oleh Radio Bandung.

Namun pada pukul 20.30 WIB para kampetai datang ke ruang pemberitaan karena peristiwa penyiaran teks proklamasi telah diketahui oleh Jepang dan menyiksa seluruh petugas radio yang menyiarkan teks proklamasi, kejadian ini juga dialami oleh Radio Bandung yang dihentikan pada pukul 21.00 WIB.

Dengan demikian bahwa radio sepeninggalnya Jepang di Indonesia diserahkan sepenuhnya kepada Republik Indonesia dan ini merupakan cikal bakal dari berdirinya Radio Republik Indinesia dan hingga saat ini RRI terus berjuang demi eksistensinya dibidang komunikasi dengan semangat yang selalu menjiwainya yaitu ”Sekali di udara tetap diudara”.


Lahirnya Radio dIndonesia

Dengan dihentikannya siaran radio dari semua Hoso Kyoku sejak tanggal 19 Agustus 1945. Masyarakat menjadi buta berita. Yang sangat menggelisahkan masyarakat adalah tidak diketahui apa yang harus dilakukan setelah Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka sejak 17 Agustus 1945. Siaran radio merupakan alat yang mutlak diperlukan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk berhubungan dan memberi tuntunan kepada rakyat, apa yang harus dikerjakan.

Bagi orang radio semakin jelas, bahwa dalam situasi yang demikian, siaran radio merupakan alat yang mutlak diperlukan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk berhubungan dan memberi tuntunan kepada rakyat, apa yang harus dikerjakan. Dari berita-berita radio luar negeri diketahui, bahwa yang akan menduduki Jawa dan Sumatera adalah tentara Inggris atas nama sekutu. Tugas mereka melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan, sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kembali kekuasaanya di Indonesia.

Setelah adanya peristiwa seperti ini Indonesia telah memikirkan untuk di adakannya delegasi agar Indonesia dapat melakukan siaran untuk menanggulangi atau mencegah sekutu yang mengaku masih menduduki Indonesia dengan di bentuknya beberapa pasukan untuk melakukan penyerangan apabila terjadinya perang.


Radio di Era Sekarang

Radio semakin lama semakin berkembang sesuai dengan zaman yang terus maju dan

menjadi macam-macam penggunaan seperti pada penambahan kecepatan pengiriman berita, pada kendaraan-kendaraan dan pada perlengkapan komunikasi pada saat-saat darurat (bahaya). Setelah itu radio digunakan untuk berbagai kepentingan seperti kampanye, propaganda perang dan sebagainya.

Radio merupakan salah satu contoh dari berbagai media yang berupa media elektronik yang dapat memberikan berbagai informasi kepada pendengar dapat berupa berita dan pengumuman tentang suatu kejadian atau peristiwa. Radio ini selain sebagai sumber berita juga dapat memberikan hiburan kepada para pendengar karena dalam era sekarang ini terdapat benyak sekali radio yang menyediakan stasiun untuk lagu-lagu anak bangsa dan ada juga dari bangsa lain. Dan untuk menyelaraskan misi-misi dari berbagai perusahaan stasiun itu mereke menyediakan suatu acara yang menyenangkan seperti talk show, lomba karaoke, dan beberapa kuis lainnya yang dapat mengundang para pendengar untuk tetap setia mendengarkan stasiun radio yang mereka gemari.

Selain itu radio sekarang mudah sekali untuk di dapat, tak usah dengan membeli radio yang mahal atau membawanya kemana pun ketika kita pergi karena radio sudah terdapat pada hp, mobil, mp4 dan lain sebagainya.


Dampak Positif dan Negatif dari Radio

1. Radio siaran bersifat langsung

Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar, sesuatu hal yang akan disampaikan tidak mengalami proses yang kompleks, dengan radio penyebaran berita jauh lebih mudah dan cepat.

2. Radio siaran menembus jarak dan rintangan

Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekuasaan ialah bahwa betapa pun jauhnya sasaran yang dituju dengan radio semuanya bukan rintangan.

3. Radio siaran mengandung daya tarik

Daya tarik radio disebabkan oleh sifatnya yang serba hidup yang ada pada radio, yakni : musik, kata-kata, suara. Pesawat radio yang kecil dan harganya relative murah dapat memberikan hiburan penerangan dan pendidikan, sedangkan untuk menikmatinya, dengan hanya menggunakan indera telinga, si pemiliki pesawat radio dapat melakukannya sambil duduk-duduk, minum, makan, tidur-tiduran ataupun sambil bekerja.

Seorang yang tak memiliki pesawat radio yang ingin mendengarkan musik harus pergi ke tempat pertunjukan untuk menikmatinya di tempat pertunjukan itu. Ia harus berdandan dahulu, berjalan atau berkendaraan dahulu kemudian membeli karcis mungkin pula harus antri atau berdesak-desakan untuk kerumah memerlukan waktu dan biaya pula, lain halnya apabila mereka memilki pesawat radio dengan hanya memakai piyama sambil minum dan makan kue dapat memutarka knop radionya mencari program yang disenangi. Ia dapat memilih berpuluh- puluh station radio baik dalam maupun luar negeri. Dapat memilih yang disukainya diantara berbagai macam hiburan, kesenian nasional atau daerah, musik popular, musik klasik dan sebagainya.

Radio tidak hanya memberikan hiburan saja tetapi juga memberikan penerangan dan pendidikan. Seseorang yang ingin mengetahui sesuatu berita tentang sesuatu peristiwa penting dari surat kabar, harus menumpahkan seluruh perhatiannya kepada deretan huruf dan cetak mati sambil memegang surat kabar itu dengan kedua tangan.(effendi. 1993:139). Dalam melancarkan kegiatan propaganda radio biasanya menggunakan hidangan musik untuk mengikat perhatin ditengah itulah perhatian pendengar telah terpikat dan pada saat itulah dilancarkannya aksi propaganda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar